Tau Pilihan
Mengkonsumsi Air Yang Baik
Amati bagaimana keadaan fisik depot. Bila kelihatan sudah kumuh dan jorok. Ini sudah merupakan salah satu indikasi bahwa yang punya depot tidak peduli terhadap kebersihan dan kesehatan. Hal ini sudah merupakan cerminan bagaimana ia memperlakukan air yang akan di proses air di depotnya.
Bagaimana galon di cuci. Ini merupakan salah satu hal yang penting sekali, karena sebaik apapun kualitas air minum yang dihasilkan oleh depot tersebut tidak akan ada artinya bila wadah (galon) anda kotor. Ini namanya terjadi pencemaran ulang. Jadi pastikan galon anda di cuci bersih dan di bilas dengan air yang telah di proses. Karena bila yang di pakai untuk membilas adalah air yang belum di proses berarti ada air “mentah” yang tersisa di dalam galon.
Bagaimana proses pengisian ke galon. Bakteri dan kotoran selalu ada di udara, jadi dalam proses pengisian yang baik harus di ruang kaca tertutup. Hal ini untuk menjamin tidak ada kotoran dari udara yang masuk ke dalam galon.
Tanyakan adakah sertifikasi. Baik itu dari Departemen Kesehatan atau laboratorium lainnya yang menyatakan bahwa air tersebut bisa langsung di minum sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah. Umumnya pemeriksaan dari Laboratorium meliputi 3 kategori utama yaitu Fisika, Kimia dan Biologi.
Lihat, cium dan rasakan. Bila terlihat warna yang lain selain bening berarti sudah tidak layak di minum. Air minum tidak boleh ada bau. Dan terakhir rasakan air tersebut anda akan bisa bedakan mana yang baik dan tidak.
Tes mengunakan TDS Meter. Umumnya air minum isi ulang dari pegunungan (air mineral) berkisar 30 s/d 80 ppm, jika air murni RO sekitar 02 s/d 30 ppm. Namun ini hanya merupakan salah satu parameter saja dari air minum tersebut. Jika anda tidak ada alat tes tersebut, amati saja dari penggunaan air tersebut sehari-harinya.
Demikian tipanya semoga bermanfaat untuk anda dalam mengkonsumsi air yang baik untuk kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar